Rektor Unkhair Soroti Tantangan Besar Pengelolaan Kelautan di Maluku Utara
UNKHAIR--Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, menyoroti sejumlah tantangan besar yang dihadapi sektor perikanan dan kelautan di Maluku Utara.
Rektor Unkhair Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum Sambutan pada Rakor Pengawasan Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dok. Istimewa).[/caption]Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang digelar di Aula Banau, Kampus 1 Unkhair, Akehuda, Kota Ternate, Rabu (18/12/2024).Rakor mengangkat tema "Ekonomi Biru, Indonesia Maju", juga dihadiri oleh berbagai narasumber penting, di antaranya anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, anggota DPD RI, Hasbi Yusuf, serta akademisi Unkhair, Abdul Mutalib. Tak ketinggalan, ratusan mahasiswa Unkhair turut berpartisipasi dalam simposium dan kegiatan visitasi ke kawasan konservasi Pulau Mare.Kesempatan itu, Rektor Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, mengatakan pentingnya pendekatan kolaboratif untuk mengatasi masalah-masalah besar yang mengancam sektor kelautan Maluku Utara, seperti penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) dan kerusakan ekosistem laut.Menurutnya, pengelolaan yang efektif memerlukan koordinasi antara berbagai pihak, mulai dari akademisi, pemerintah, penegak hukum, hingga masyarakat.Isu-isu ini memerlukan penanganan yang komprehensif, dengan pengawasan yang lebih efektif untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, ujar Rektor Dr. Ridha.Meskipun Maluku Utara memiliki potensi kelautan dan perikanan yang luar biasa, Dr. Ridha menegaskan tantangan besar dalam pengelolaannya harus segera diatasi agar sektor ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.Pengelolaan yang baik akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, tambahnya.[
Pembukaan Rakor Pengawasan Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Malut (Istimewa).[/caption]Rektor Dr. Ridha, juga menyuarakan kekhawatirannya terkait minimnya pengawasan teknologi dan terbatasnya sumber daya manusia (SDM) terlatih di sektor kelautan dan perikanan. Bahkan, ia mencatat adanya penurunan signifikan dalam minat generasi muda untuk menempuh pendidikan di bidang tersebut.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Unkhair mengalami penurunan drastis jumlah mahasiswa, yang menjadi indikator serius terhadap kesiapan sumber daya manusia di sektor ini, ungkapnya.Rektor Dr. Ridha, berharap rakor ini dapat mempererat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, penegak hukum, dan akademisi dalam mengelola serta mengawasi sumber daya kelautan Maluku Utara. Ia mengharapkan bahwa dengan kolaborasi yang lebih erat, pengelolaan dan pengawasan sumber daya kelautan dapat berjalan optimal demi kesejahteraan masyarakat.Dengan kolaborasi yang lebih erat, pengelolaan dan pengawasan sumber daya kelautan dapat berjalan optimal demi kesejahteraan masyarakat, harap Rektor Dr. Ridha.Sementara itu, Pj. Sekda Maluku Utara, Dr. Abubakar Abdullah, M.Si, mewakili Pj. Gubernur Malut, menyampaikan apresiasi kepada Unkhair atas inisiatif luar biasa dalam menyelenggarakan forum ini.Ia, berharap hasil rumusan dari kegiatan ini dapat diajukan dalam RPJMD pasca pengalihan kepemimpinan daerah, yakni enam bulan setelah pelantikan kepala daerah yang baru.[caption id="attachment_9449" align="alignnone" width="2560"] Pj. Sekda Maluku Utara, Dr. Abubakar Abdullah, M.Si Menyampaikan Sambutan di Acara Rakor Pengawasan Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Istimewa).[/caption]Terpisah, Ketua Panitia Rakor, Dr. Ir. Thamrin Ali Ibrahim, S.Pi., M.Si, menyampaikan rencana besar pada tahun 2025 untuk melibatkan dua kementerian, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian Perikanan, dalam agenda pengelolaan kelautan di Maluku Utara. Ia juga berharap Wakil Presiden Republik Indonesia dapat hadir untuk mendukung inisiatif ini.
Sambutan oleh Ketua Panitia Rakor Dr. Ir. Thamrin Ali Ibrahim, S.Pi., M.Si (Istimewa).[/caption]Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang mendukung pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan serta berkontribusi pada pencapaian ekonomi biru yang dapat menguntungkan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. (Kehumasan)*